Minggu, 27 Juli 2014

Diam


Belum lama ini aku ingin tahu sekali tentang hal-hal yang berhubungan dengan seseorang yang ku kenal dalam kesamaran. Aku mengikuti langkahnya dalam diam. Dalam tirai yang membatasi sisi gelap. Tirai yang sejak dahulu ku sembunyikan. Hingga, tanpa ku sadari keingintahuan itu membawa langkahku sampai di sisi jurang, angin jurang itu menyapa, ia terus menari-nari sambil berbisik, “Berhati-hatilah” dan aku menjawabnya dengan diam.
Seketika langit menurunkan hujan.. teduhan mendungnya dengan ringan membawaku di peraduan harapan. Sedikit congkak, aku menengadahkan wajah ke langit menggapai semilir angin jurang yang seketika bimbang mengarah. Hujan menerpa wajahku dan beteriak, “Apakah hujan kemarin belum cukup membasahi wajahmu?” dan aku menjawabnya dengan diam.
Matahari tak mau berlama bersembunyi di waktu pijarnya, ia mengembalikan awan mendung dan menertibkan pasukan air hujan agar perlahan menyudahi serangan kesejukkannya di wajahku. Kemudian matahari tersenyum, sambil memberikan setengah lingkar pelangi ia berkata, “Apakah rasanya masih seperti yang dulu?” dan aku menjawabnya dengan diam.
Sekarang, setengah lingkar pelangi itu menghampiri, ia berkata sambil mendekap, “biarkanlah ia dalam kesamaran, dalam tirai yang membatasi penglihatanmu.” aku pun tersenyum.

-semoga menginspirasi, semoga bermanfaat-

Postingan ini pertama kali ditulis 2 Juli 2013, seseorang telah menginspirasi. Ku kira, setelah menulisnya aku dapat memaknai satu hal dan dapat ku jadikan referensi dalam berpikir dan bertindak, namun ternyata tidak dapat ku hentikan. Ia menggelayutikudan masih berputar meski tak lagi sama.

Cinta dan Asa

Bismillah ..

Ini adalah posting pertamaku di blog ini, blog yang begitu sederhana. Namun darinya, aku belajar untuk menuliskan apa yang ada pada pikiran dan hati meskipun dengan cara yang sederhana. Belajar dengan sesuatu yang sederhana ini secara tiba-tiba menukil cerita sederhanaku menapaki kehidupan saat ini.. Kehidupan yang mana dipenuhi dengan cinta dan asa, namun tetap dengan sederhana. Maka biarlah ku buka dengan tulisan tentang cinta dan asa pada tekanan demi tekanan pertamaku pada keyboard ini.

ya.. cinta dan asa
Kehidupan ini terangkul dengan kedua kata itu dan bahkan mereka menuntutnya hingga terkadang seseorang harus berkepayahan untuk dapat memilikinya dalam hidup ini. Tuhan menganugerahkan rahmatNya pada seluruh alam dengan meniupkan mereka di permadani bumiNya.. Manusia? ya, mereka hanya perlu membuka mata dan mulai bejalan di atas permadani keduanya itu. Memang, sungguh tidak ada yang dapat diingkari dari nikmatNya.

Cinta..
begitu sederhana kata itu terangkai, namun memiliki pemaknaan tersendiri bagi setiap manusia yang membacanya. Ya, sejarah dari perjalanan cinta setiap manusia memang mustahil untuk sama. Cinta sesungguhnya memiliki penegrtian yang begitu luas, sangat luas. Cinta menyangkut setiap aspek kehidupan, karena cinta tidak hanya hubungan antara sepasang kekasih namun mengenai tuhan dan alam.Oh, tapi sungguh kini kian ku amati cinta telah mengalami peyempitan makna. Seketika cinta hanya dipahami tentang kepemilikan dua orang dan seakan mengiringi guratan nafsu dan hasrat.

betapa iba,
Pada jiwa-jiwa yang terkungkung dalam kesenangan yang semu
Bahwa cinta bukanlah segala